(BusinessReview) – Kementerian Perindustrian menargetkan dalam tiga tahun ke depan industri berbasis elektronika dan telematika dapat berkembang pesat. Tidak hanya teknologi yang datangnya dari luar negeri, tapi juga pengembangan teknologi dalam negeri.
“Pemerintah dalam hal ini Kemenperin memiliki visi ataupun mimpi bahwa industri elektronika dan telematika, khususnya software dan konten berkembang baik di Indonesia di masa mendatang,” ujar Ignatius Warsito, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian dalam “Business Discussion and Solutions Seminar” yang digelar Icontro beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa industri elektronika dan telematika merupakan industri andalan di masa mendatang.
Termasuk industri media kreatif dimana di dalamnya mengembangkan industri software.
iContro Software, salah satu perusahaan Software ternama dari Singapura melihat peluang bisnissoftware di Indonesia masih terbuka lebar. “Kami melihat pasar di Indonesia unik dengan berbagai bisnis yang berkembang disini,” ujar Frank Lee, CEO iContro Software beberapa waktu lalu kepada Business Review.
Lanjut Lee, walau baru menjajaki pasar Indonesia khususnya Jakarta, iContro yakin software yang dimilikinya memiliki keunggulan dan dapat membantu bisnis di Jakarta. Lee mengganggap, sistemsoftware yang ada di Indonesia masih menggunakan sistem manual dan tidak terintegrasi dengan baik. Hal inilah yang justru membuat biaya operasional membengkak, seperti halnya pabrik.
“Hadirnya iContro justru membantu sistem operasional perusahaan menjadi lebih mudah, cepat dan terintegrasi dengan baik,” tambah Lee. iContro sendiri lebih banyak membidik pabrik-pabrik di kawasan Jababeka, Tangerang dan lain-lain.
Lebih lanjut Ignatius Warsito menyambut baik perusahaan-perusahaan software di Indonesia dengan harapan dapat bersinergi bersama pemerintah untuk membangun komunitas beris IT, khususnyasoftware.
“Nantinya Indonesia kedepan dapat mendorong penumbuh kembangan industri software, tidak hanya di dalam negeri tapi juga kawasan,” ujarnya.
Sebagai catatan tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia di targetkan naik menjadi 5,6 persen hingga 6,1 persen. Menurut data Kementerian Perindustrian tahun 2014 disebutkan bahwa sektor alat anguktan umum, mesin, dan peralatannya di targetkan tumbuh 7,1%-7,6% makanan dan minuman setra tembakau 6%-6,5%, barang kayu dan hasil hutan lainnya sebesar 5,7%-6,1%.
Melalui sektor manufaktur, Indonesia memiliki target untuk memasuki gerbang ASEAN Economic Community pada 2015. Manufaktur juga menjadi sektor utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dewi
Featured in :